Sabtu, 25 Februari 2012 0 komentar By: Shafitri Mahmud

Cugak Tingkat Internasional

Hahaha, beneran cugak saya, jangan bilang gak tau apa itu cugak? Tapi kayaknya emang gak tau ya, terserah deh ya, saya lagi males bahas yang namanya maksud dari sebuah kata. huhuhu. Taukah kamu? ah, pasti gak tau ya.. eh sebenarnya ini bukan masalah serius sih, dasar sayanya aja yang kagak bisa terima diginiin, hiks orang tua saya juga lupaaaaaaaaaaaaa.. okelah mungkin mereka sibuk ya, gak punya waktu mungkin buat tau ini tanggal berapa. oke sippo. temen deket sayaaaaaaaaaaaaaa juga lupa, hiks, beneran deh, nyesek. hahaha lebay

udah ah, doa sendiri aja.. Rasulullah pun tak pernah menspesialkan hari kelahiran beliau kan, so kenapa harus begini? semangat ya saya :)

"semoga bisa wisuda Juni 2012 ini ya, aamiin *jangan biarkan orang lain meremehkanmu, belum seminar fisika ya belum aja, gak mesti kebat kebit nahan ati bisa nyampe gak ya kalau wisuda Juni ini. Bukankah ketika kau merasa bisa dan Allah menghendaki, semuanya alhamdulillah berjalan lancar. so buat apa mikirin kata orang.. terus semoga setelahnya semua rencana diperlancar dan dikabulkan walaupun kau tau sendiri yang namanya rencana Allah itu lebih indah, jalani aja ya... semangaaaatttt fighting, eits jangan lupa makan, jangan terlalu stress ntar mata minusmu naik lagi mau? cukup deh ya sampai batas yang sekarang, satu lagi semoga lebih dewasalah ya, masak iya umur segini keras kepalanya, kekanak kanakannya masih melekat abiisss, ohya lagi lagi semoga bisa seperti aisyah, istrinya Rasulullaaahhh, katanya mau dapet sekeren Rasulullah, jangan ngimpi deh ah. Sekeren Ali aja rasanya gak pantes. huhuhu. So berusaha buat lebih baik lagi ajalah ya :)"
Jumat, 03 Februari 2012 0 komentar By: Shafitri Mahmud

Karena Aku Memilihmu


“apa kabar?” pertanyaan itu muncul juga dari mulutnya setelah berdiam diri selama beberapa menit. Aku diam, ingin sekali langsung menjawab, betapa bahagianya aku dipertemukan kembali denganmu. Tapi entahlah mulut ini rasanya tak mau membuka, lidahku kelu, dan ruang tamu sederhana yang lumayan besar ini, seakan begitu menghimpitku sehingga aku tak bisa bersuara sedikitpun. Hanya tertunduk.
“maafkan aku” akhirnya kalimat itu sukses juga kuucapkan.
“sudahlah, bukan salahmu” ujarnya yang lagi-lagi aku tak yakin itu dari hati.
***** 
3 Tahun Lalu 
Dia datang saat yang kurang tepat, bagaimana bisa aku katakan tepat, datang saat aku sedang sibuk-sibuknya dengan semester akhirku. Ya, saat itu aku di tingkat akhir perkuliahan. Tak banyak yang disampaikannya, hanya menanyakan sebuah pertanyaan yang sulit untuk kujawab saat itu.
"Pit, mau menikah denganku?" pertanyaan itu terlontar secara tiba-tiba di depanku, dan seorang sahabatku di beranda rumahku. Aku diam, menganggapnya bercanda, karena aku memang mengenalnya yang suka sekali guyon.
"sudahlah Nik, bukan waktunya buat bercanda yang kayak gitu" aku jengah, inginku, itu bukan candaan, tapi inginku juga bukan saat ini.
"hei, siapa yang bercanda, aku serius. Will you marry me?" ulangnya lagi, kali ini diikuti ekspresi seserius mungkin yang tak pernah kulihat sebelumnya.
"Nik, kamu sadar ga sih? kita ini ikhwah, masak iya bilangnya kayak gini" kali ini Jeni yang ada di sampingku membuka suaranya sambil menahan tawa. Entahlah apa yang lucu menurutnya.
"emang gak boleh langsung ngomong ke orangnya? setelah ini kita ke jalur resmi kalau Pipit mengatakan iya. Gimana Pit?" ujar Niko. Aku diam, entahlah, aku yang biasanya suka berceloteh ramai sekali ternyata tak bisa menghadapi situasi seperti ini.
“boleh aku jawab besok Nik?” kataku akhirnya.
“alhamdulillah, silakan Pit” Niko tersenyum sumringah, masyaAllah Rabb, tak pernah aku melihat senyumnya yang seperti itu.
*****
Niko, teman satu kampusku, kami memang dekat, bisa dikatakan bersahabat, banyak yang menentang persahabatan kami. Bahkan ada yang mentabayuni. Okelah, memang seharusnya persahabatan itu sesama jenis, tapi demi Allah, kami tidak pernah melanggar syari’at Allah insyaAllah, ketika muslim dan muslimah tidak boleh berkomunikasi di atas jam 9 malam, aku dan Niko pun tak pernah berkomunikasi lewat jam itu. Ketika ikhwan dan akhwat tabu berjalan berduaan dimanapun, aku dan Niko tak pernah berjalan berduaan. Ya, kami hanya sekedar dekat saja. Karena kami sudah saling mengenal sejak SD, bahkan sejak belum sekolah.
Ada yang bilang “hati-hati Pit, okelah kamu gak ngelakuin apapun yang menentang syari’at Allah dalam perbuatan, tapi hati? Yakin dengan hatimu?” kalimat itu masih saja terngiang sampai saat ini, kalimat yang tak mampu kujawab, karena aku juga tak yakin kalau aku murni menganggap Niko sahabatku. Astaghfirullah..
Dan kekhawatiranku terbukti, baru kemarin dia melamarku walaupun belum resmi, tapi rasanya aku sangat senang. Ingin sekali aku menjawabnya langsung dihadapannya saat itu juga dengan menganggukan kepala, tapi gengsi ini masih bisa mengalahkan rasa. Astaghfirullah Rabb, dosakah aku punya rasa seperti ini terhadapnya?

(ntar ya, tak lanjuti kapan-kapan, hehe)


Sabtu, 31 Desember 2011 0 komentar By: Shafitri Mahmud

Apa-apalah...

yak, kepengen nulis lagi di sini. Wah udah mau 2012 aja nih. Kebanyakan temen-temen pada sibuk ngurusin yang namanya resolusi 2012, hmm.. saya? :)). Saya? ada sih, tapi ini rahasia banget, jangan bilang-bilang yah :)). Di 2012 besok insyaAllah, ah so pastilah kepengen lebih baik lagi *segi apapunlah, ibadah, pribadi, and gapai mimpi, hoho

oke, nih garis besarnya aja :D
1. InsyaAllah wisuda
2. InsyaAllah kerja (dan bisnis juga boleh, apa aja pokoknya yang halal and menghasilkan dana yang banyak biar bisa bantu umat :D)
3. InsyaAllah Nikah :D *yang ini maksudnya, saya insyaAllah siap nikah di tahun 2012 kalau jodohnya dateng, kalau belum, ya nggak bisa maksa kan? hehe
4. And banyak harapan buat bahagiain orang tua juga

Usahanyaaa buat bisa gapai tu 4 keinginan di atas selain doa pada-Nya..
1. Pastinya GESITlah, ngerjain skripsi and tetek bengeknya :D *semangat aja ya saya
2. Penghasilan? kalau memungkinkan kepengen ngelanjutin usaha yang sekarang, sama yahhh jadi guru lah *secara gue FKIP
3. Haha nikah? hmm, gak tau juga, bingung usahanya gimana, yang jelas "aku gak mau mengalami penyesalan seperti penyesalannya Sekar Prembayun terhadap Rangga Puruhita di De Lief De, namun aku juga nggak sanggup menjadi seperti Aisyah yang ngajuin diri ke Fahri di AAC, mohon bantu hamba Rabb, karena menikah dengan orang yang mencintaiku dan aku mencintainya karena-Mu itu adalah anugrah terindah bagiku dalam sebuah pernikahan, bukankah landasan cinta karena-Mu akan membuat semua indah" amiin

:))

4. Nah yang ini, insyaAllah bisa diusahakan dengan semua cara, amiinnn


Oke, now, happy new year, sebenarnya saya tidak terlalu menspesialkan tahun baru nasional ini *eh, bukan berarti gak nasionalis lho :D **terlebih karena bagiku semua hari itu spesial, serius, beneran spesial, bersyukur banget masih di hidupkan sama Allah and ngejalani hari-hari bahagiaku, hari-hari unikku, hari-hari yang sangat bermakna bagiku :)